Menurut Bhetara Leluhur Dharma Putra (anak angkat) history Tamanbali, WMGTH (Warga Maha Gotra Tirta Harum) – 1 Dharma Putra (anak angkat), 2 anak biologis, dating ke Bali 1350 M, bersama Adipati Majapahit, Sri Kresna Kepakisan (Dalem Semprangan), setelah meninggal bergelar, Bhatara Dalem Siladri/Bhatara Dalem Bakas/Bhatara Batumadeg/Bhatara Tirta Harum.
Bhetara Leluhur Rupaka (Anak Biologis) kembali tiba di Bali tahun 1380 M, leluhur MGWTH, Sang Hyang Wisnu Buana/Ida Ratu sakeng Majapahit/Bhatara Guru/Sri Ayu Murub/Sang Ratu Madeg ring Wilwe Tika, pasraman Tengaling, tugas mendampingi (ngemban) dalem Gelgel I (pertama).
Dikisahkan Raja Wengker dari Kerjaan Majapahit, mendapat seorang istri persembahan dari Raja Gelgel I, yang bernama Dewi Njung Hasti/Dewa Ayu Mas Gegelang. Yang merupakan anak dari Sang Pandia Wawau Rauh/Sang Hyang Subali, kakak dari Sang Jaya Rembat. Raja Wengker dan Dewi Njung Hasti mempunyai anak yang diberi nama Sang Angga Tirta. Tatkala Raja Wengker kembali ke Majapahit, Sang Angga Tirtadi Dharma Putra diangkat oleh Sang Jaya Rembat, pada bekas Pesraman Beliau mendirikan Pura Dalem Tengaling.
Sang Angga Tirta Menurunkan Dinasti WMGTH, yang didalamnnya ada 3 Dinasty Kerajaan, yaitu
1. Dinasty Kerajaan Tamanbali (1524 -1809)
2. Dinasty Kerajaan Nyalian ( 1556 – 1780 )
3. Dinasty Kerajaan Bangli ( 1516 – 1945 )
Sang Angga Tirta, pendiri (Wangsangkara) WMGTH, menurunkan 4 orang anak, yaitu I Gede Putu/Sang Anom, Sang Telabah/I Gusti (Kyai) Telabah diangkat menjadi Anglurah Kuta Badung, Sang Rurung dan Sang Anjingan.
Sang Anom, putra sulung Sang Angga Tirta, diangkat menjadi Mance di Tamanbali, pada tahun 1524 oleh dalem Batur Enggong (Raja Gelgel) dan mendapat gelar I Dewa Manca Tamanbali. Beliau menurunkan 5 orang anak, yaitu I Dewa Gede Perasi, I Dewa Pindi, I Dewa Kaler, I Dewa Ngurah Pemecutan.
I Dewa Gede Pering menjadi Mance di nyalian. I Dewa Gede Perasi diangkat menjadi Mance di Bangli dan diberi gelar I Dewa NgurahDenbencingah. I Dewa Pindi di tempatkan di Puri Gaga, selanjutnya dipindahkan ke Puri Sidan. I Dewa kaler yang bergelar Nayakan saat itu membawa Panjaknya yang berjumlah 100 kepala keluarga, ke Desa Getakan sehingga ia mendapat gelar I Dewa Ngakan Getakan, Nayakan, Ngakan yang arinya Pemimpin. Sedangkan I Dewa Ngurah Pemecutan menjadi Raja Tamanbali II.
Dikisahkan Ida dalem Sang Hyang Subali dari Pura Dalem Karangasem membuat taman yang sama keberadaannya seperti yang ada di majapahit yang diberi nama Tamanbali. Sang hyang aji mempunyai seorang anak I Dewa Ayu Mas Kuning.
1350 SM Kerajaan Gelgel masuk te Tamanbali (masih berbentuk Manca), dikisahkan Putri Raja Gelgel, I Dewa Ayu Mas Kuning sakit dan berobat ke Tamanbali karena Tamanbali termasyur akan pengobatannya. Terjadi jalinan asmara antara I Dewa Ayu Mas Kuning dengan I Dewa Gede Angga Tirta. Peristiwa ini didengarlah oleh Ida Sang Hyang Subali dan beliau turun untuk menangani permasalahan ini dan menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Sang Hyang Subali kemudian menikahkan Dewa Gede Angga dengan I Dewa Ayu Mas Kuning. I Dewa Gede Angga kemudian memerintah di kerajaan Tamanbali dan dikaruniai anak yang banyak. Pada tahun 1936 dikatakan Desa Tamanbali sudah ada.
I wayan sutirka
08 Agustus 2020 21:50:49
semoga tamanbali tetap berjaya